Quantcast
Channel: www.uny.ac.id
Viewing all 1006 articles
Browse latest View live

BIOLAND SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

$
0
0

Di Dusun Sambeng II, Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, sekitar 52 orang warga berprofesi sebagai peternak sapi. Satu anggota kelompok ternak, rata-rata memelihara 2-3 ekor sapi dan satu ekor sapi dapat menghasilkan kotoran sebanyak 23,59 kg/ sapi/ hari. Kotoran sapi ini biasanya ditumpuk di belakang kandang sapi dan belum dimanfaatkan secara optimal.

Berdasarkan hal diatas mahasiswa UNY yang terdiri dari Muhammad Hanafi (Prodi Kebijakan Pendidikan), Muhibbul (Teknologi Pendidikan), Anisa Anggraeni, Cici Nurmaidha Tanjung, dan Rian Nurhasanah yang ketiganya merupakan mahasiswa prodi biologi membuat instalasi biogas dan bioslurry sebagai sumber energi terbarukan.

Hanafi menjelaskan, instalasi biogas yang dibuat memiliki digester dengan ukuran 4m3 ini mampu menghasilkan gas metan sebanyak 0,8-1,6 m3 dan bioslurry sebanyak 20-40 liter. Saat ini gas metan yang dihasilkan sudah digunakan untuk memasak di rumah warga setempat, Agus Purwanto dan  Hartono.

Anggota tim, Anisa menerangkan, bioslurry yang dihasilkan sudah digunakan sebagai pupuk cair pada taman vertikultur yang ditanami tanaman sayur seperti kangkung, bayam cabut, bayam merah, cabai, tomat, terong, dan kenikir. Tanaman ditanam secara vertikultur menggunakan botol air mineral bekas ukuran 1500 ml serta paralon yang diposisikan secara vertikal.

Bioslurry mengandung nutrisi makro dan mikro yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Nutrisi makro yang terkandung dalam bioslurry adalah Nitrogen (N), Phosphor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S). Sementara itu, nutrisi  mikro yang terkandung dalam bioslurry adalah Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn). Kandungan nutrisi bioslurry terutama nitrogen (N) lebih baik dibandingkan pupuk kandang/ kompos atau kotoran segar. Nitrogen (N) dalam bioslurry lebih banyak dan mudah diserap tanaman.

“Hasil analisis ekonomi penggunaan biogas dibandingkan dengan LPG, minyak tanah, dan kayu bakar sebagai bahan bakar menunjukkan bahwa penggunaan biogas dapat menghemat biaya per unitnya untuk LPG, minyak tanah dan kayu bakar”, tambahnya. (witono)

 

 

 

Label Berita: 
Share/Save

PRODI MPE UNIVERSITAS PALANGKARAYA MENILIK TATA KELOLA PRODI MPE DI PPS UNY

$
0
0

Rombongan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Palangkaraya (UPR) mengisi agenda kunjungan studi ke Program Pascasarjana UNY,(31/5). Dalam agenda tersebut, rombongan dipimpin oleh Asisten Direktur II Program Pascasarjana UPR Dr. Abdul Djalil dan didampingi Kaprodi Magister Pendidikan Ekonomi (MPE) Dr. I Ketut Muder beserta dua dosen lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Abdul Jalil menyampaikan perlunya belajar lebih banyak tentang pengelolaan program studi baru. “Sebagai Program Studi yang baru dibuka, Magister Pendidikan Ekonomi ingin mempelajari mengenai pengelolaan Program Magister Pendidikan Ekonomi PPs UNY,”paparnya.

Senada, wakil dari Prodi Magister Pendidikan Ekonomi (MPE) PPs UNY yang sekaligus menerima kunjungan dari UPR, Sukidjo, menceritakan sejarah sigkat awal berdirinya Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi PPs UNY, termasuk menjelaskan mengenai pokok-pokok materi studi banding yan

“Dalam proses belajar, mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dibagi ke dalam beberapa kelompok belajar , kelompok belajar tersebut digunakan mahasiswa sebagai wadah untuk bertukar gagasan dan fikiran, sehingga ketika ada kesulitan dalam memahami materi kuliah setiap mahasiswa dapat bertanya kepada anggota lain dalam kelompok. Selain itu tips lain adalah setiap dosen pembimbing tesis pada Prodi MPE hanya diperkenankan mengampu maksimal 2 mahasiswa, dengan begitu proses pembimbingan tesis akan lebih intens dan mahasiswa,”lanjut Sukirdjo (Andrilia)

Label Berita: 
Share/Save

PRODI S2 PLB UNESA PELAJARI INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

$
0
0

Program Studi S-2 Pendidikan Luar Biasa (PLB) Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY) menerima kunjungan dari 41 mahasiswa S-2 PLB Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang didampingi oleh Sekprodi S-2 PLB UNESA, Dr. Asri Wijiastuti, M.Pd. (24/05). Para rombongan disambut hangat oleh mahasiswa S-2 PLB UNY angkatan 2014, 2015 dan dosen PLB jenjang S1 dan S2.

“Selamat datang di Green and Clean Campus UNY. Kami merasa terhormat dikunjungi kampus sekaliber UNESA. Semoga pertemuan ini memberikan manfaat bagi kita semua. Kami menekankan bahwa fokus kurikulum S2 PLB UNY sesuai dengan visi misi yang dirancang yaitu terpusat pada pembelajaran anak berkebutuhan khusus melalui inovasi yang berakar pada budaya. Hal ini diejawantahkan pada pelaksanaan perkuliahan untuk menyusun model, modul yang didasarkan hasil analisis komponen pembelajaran anak berkebutuhan khusus,”papar Kaprodi S-2 PLB UNY, Dr. Ishartiwi.

Dalam rangkaian acara tersebut, perwakilan dari PPs UNY, Nur Azizah, Ph.D., menyampaikan materi tentang inovasi pembelajaran anak berkebutuhan khusus. “Pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus hendaknya mengarahkan pada self awarenes, self determination, self directed learning dan penggunaan assitive technology, “ ungkap Doktor alumni Flinders University Australia ini.

Senada dengan visi misi dan paparan Nur Azizah, Ph.D,  oleh Rendy Roos Handoyo angkatan 2015 ikut memaparkan mengenai pengalaman belajar yang diperoleh, yaitu menganalisis kasus sesuai teori yang dilihat dari landasan yuridis, psikologis dan filosofis, struktur kurikulum tiap semester saling terkait dan mendukung antar mata kuliah untuk melakukan analisis.

Pada sesi diskusi, mahasiswa S-2 PLB UNESA melontarkan pertanyaan terkait kebijakan UNY dalam mendukung fasilitas yang aksesibel bagi anak berkebutuhan khusus, perbedaan mata kuliah analisis kurikulum, produk inovasi pembelajaran berupa prototype atau dapat disebarluaskan dan bagaimana kaitannya dengan kebijakan di daerah maupun nasional. Selain itu, mahasiswa S-2 PLB UNESA juga menyampaikan perbedaan laju pendidikan inklusif di daerah asalnya masing-masing.

Pertemuan diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dan foto bersama. Selanjutnya rombongan melakukan orientasi kampus yang didampingi oleh mahasiswa S-2 PLB UNY. Rombongan diajak berkeliling kampus mulai dari pengenalan gedung perkuliahan Pascasarjana, melihat koleksi di Museum Pendidikan Indonesia dan berakhir di perpustakaan UNY.(Rubiman).

 

 

 

 

 

Label Berita: 
Share/Save

PERSAMI PRAMUKA TINGKAT PENEGAK SE-KABUPATEN GAYO LUES

$
0
0

Guru SM-3T sebagai pelopor pendidikan di daerah 3T bertekad untuk mendukung kepramukaan di daerah 3T karena telah dibekali pembinaan kepramukaan. Perkembangan kepramukaan di daerah 3T juga harus mendapatan perhatian serius tidak terkecuali di Kabupaten Gayo Lues. Sejak berdirinya Kwartir Cabang di Kabupaten Gayo Lues belum pernah mengadakan kegiatan Persami yang diikuti oleh pramuka di tingkat penegak. Oleh karena itu, Guru SM-3T penempatan Kabupaten Gayo Lues angkatan V Tahun 2016 mengadakan kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu Pramuka Tingkat Penegak Se-KabupatenGayo Lues. Tema kegiatan Persami Pramuka Tingkat Penegak Se-Kabupaten Gayo Lues adalah “Maju Bersama Mengembangkan Pramuka 3T (Tangguh, Tangkas dan Terampil)”. Kegiatan terlaksana atas kerjasama dengan Kwartir Cabang Gayo Lues.
Kegiatan ini bertujuan untuk 1) Membekali Penegak dalam keterampilan kepramukaan dengan memberikan pendidikan dan latihan. 2) Memberikan dan mengasah keterampilan kepramukaan dalam diri Penegak. 3) Meningkatkan kualitas Pramuka Penegak. 4) Menjalin hubungan yang erat antara Pramuka Penegak di Kabubaten Gayo Lues. 5) Meningkatkan keakraban Guru SM-3T dengan para penegak di Kabupaten Gayo Lues. Kegiatan persami dilaksanakan pada hari Sabtu - Minggu, 5 - 6 Maret 2016.
Kegiatan persami ini diikuti oleh 11 sekolah  yang terdiri dari 10 sangga putri dan 11 sangga putra. Jumlah keseluruhan yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 202 peserta. Upacara pembukaan dilaksanakan pukul 11.30 WIB oleh Pembina upacara Kak Hasan Basri perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo Lues. Upacara diikuti oleh seluruh peserta kegiatan dan tamu undangan. Pembukaan kegiatan Persami Pramuka Tingkat Penegak Se - Kabupaten Gayo Lues ditandai dengan penyematan tanda peserta dan pelepasan burung merpati oleh pembina upacara. Kegiatan pematerian dilaksanakan mulai pukul 14.00 - 18.45 WIB. Materi Kompas dan survival diisi oleh Anggota TNI dan Koramil Rikit Gaib, materi PBB dan Outbond training di isi oleh guru SM3T, materi sandi, peta pita, morse, pionering, dan perkemahan dan api unggun diisi oleh Kwarcab Gayo Lues, sedangkan materi Pertolongan Pertama bekerjasama dengan Puskesmas Rikit Gaib. 
Pada malam harinya diadakan upacara penyalaan api unggun yang dimulai pukul 20.30 WIB dengan pembina upacara Kak Hasan Basri. Setelah selesai upacara penyalaan api unggun dilanjutkan dengan acara pentas seni dari perwakilan setiap pangkalan dengan durasi 10 menit tiap pangkalan. Seluruh sangga menampilkan kreatifitasnya masing-masing.
Pada pagi harinya peserta berolahraga dengan senam bersama, yaitu senam SKJ 2012, senam penguin, dan chicken dance.Seluruh peserta kegiatan yang tidak mendapat tugas piket di tenda masing-masing mengikuti senam yang dipandu oleh panitia kegiatan dengan antusias. Kemudian dilanjutkan, kegiatan bakti sosial ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan dan pemberian cat tembok untuk masjid di kampung Tungel Baru. 
Kegiatan outbond dilaksanakan mulai pukul 08.20- 12.00 WIB. Sebelum kegiaan outbond dimulai, peserta dibariskan terlebih dahulu untuk diberikan pengarahan agar kegiatan outbond dapat berlangsung sesuai dengan rencana. Kegiatan outbond ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu permainan besar dan permainan dalam pos.
Upacara penutupan dilaksanakan pada pukul 13.30 WIB dengan Pembina Upacara yaitu Kak Sabar Jadi selaku Ka.Pusdiklatcab Kwartir Cabang Gayo Lues. Upacara penutupan berlangsung secara tertib dan lancar, diikuti oleh seluruh peserta, Pembina pendamping, dan tamu undangan.Setelah rangkaian upacara penutupan selesai kemudian dibacakan penghargaan kepada sangga terdisiplin, tercepat, terkreatif, tertangguh, dan terbersih. Seluruh rangkaian kegaitan berjalan dengan baik. Apresiasi diberikan oleh Dinas Pendidikan, Kwartir Cabang Gayo Lues, serta sekolah peserta Persami akan pelaksanaan Persami oleh SM3T. (sary yanto)

 

Label Berita: 
Share/Save

REKTOR TINJAU SELEKSI MANDIRI PASCASARJANA UNY

$
0
0

Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA meninjau pelaksanaan seleksi mandiri ujian tulis masuk Pascasarjana UNY Gelombang III (12/6) di Gedung Pascasarjana UNY. Dalam kesempatan ini Rektor didampingi Wakil Rektor III, Prof. Dr. Sumaryanto,M.Kes. dan Wakil Rektor IV Dr.rer.nat Senam. Rektor UNY mengatakan bahwa tes seleksi mandiri yang dulu dilaksanakan oleh Pascasarjana UNY sekarang disentralkan di Kantor Layanan Admisi UNY untuk meningkatkan proses perbaikan sistem penerimaan mahasiswa baru. “Pendaftar seleksi mandiri Pascasarjana terus mengalami peningkatan” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA “Ini menunjukkan betapa kuatnya SDM UNY dengan banyaknya prodi S2 dan S3”. Rektor juga menegaskan pentingnya mapping keahlian pada tiap program studi untuk mengetahui mana yang lebih dan mana yang kurang.

Delapan ratus lima puluh delapan peserta mengikuti seleksi mandiri ujian tulis masuk Pascasarjana UNY Gelombang III yang dilaksanakan sejak pukul 07.30 hingga 12.05 WIB di dua lokasi, yaitu Gedung Pascasarjana dan Fakultas Bahasa dan Seni UNY. Ujian tulis diikuti oleh 777 orang untuk program S2 dan 105 orang program S3.

Menurut Direktur Pascasarjana UNY, Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, dalam pelaksanaan ujian masuk Pascasarjana UNY ada dua jalur pendaftaran yaitu jalur seleksi mandiri ujian tulis dan jalur portofolio. “Jalur portofolio merupakan jalur prestasi akademik” kata Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo “Seperti karya tulis dan buku-buku yang pernah dibuat, juga tridharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat”.

Pada tes Pascasarjana UNY Gelombang III ini jalur portofolio diikuti oleh 32 orang untuk program S2 dan 5 orang program S3. Khusus untuk program S3, setelah selesai mengerjakan ujian tulis diwajibkan menempuh ujian wawancara pada siang harinya. Dalam tes kali ini selain dilaksanakan di UNY juga terdapat tes Pascasarjana UNY yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kota Palu Sulawesi Tengah. Program ini merupakan program kerjasama antara Pemerintah Daerah Palu dengan UNY. Tes di Palu diikuti oleh 18 orang untuk program S2 dan dipandu 2 petugas dari UNY yaitu Prof. Sunarto dari FBS dan Setiawan Pujiono, M.Pd dari Kantor Layanan Admisi UNY.

Ujian masuk Pascasarjana UNY terdiri dari Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA) serta tes kemampuan berbahasa Inggris. TKPA terdiri atas tes kemampuan verbal, tes kemampuan numerik dan tes logika abstrak. Salah satu peserta tes, Ardilla Elfira Safitri dari Sangubanyu Grabag Purworejo mengatakan bahwa untuk menempuh tes pada hari ini dia sudah mempersiapkan diri dengan belajar. “Saya berharap dapat diterima di prodi Pendidikan IPS” kata Ardilla sambil mempersiapkan berkas ujiannya. Direncanakan hasil tes ujian tulis masuk Pascasarjana UNY Gelombang III akan diumumkan pada Senin 20 Juni 2016.(dedy)

Label Berita: 
Share/Save

PAK ABU: PAKAN AYAM ANTI BAU

$
0
0

Kunyit, jahe, lengkuas, lempuyang, termasuk rempah-rempah yang banyak ditemui di sekitar kita. Selain digunakan untuk memasak, rempah-rempah tersebut juga banyak dimanfaatkan untuk pembuatan obat herbal dari berbagai macam penyakit. Sedangkan bahan seperti bekatul, jagung, ampas kelapa, banyak dimanfaatkan orang untuk pakan ternak. 

Tapi ditangan para mahasiswa FMIPA UNY, bahan-bahan tersebut dibuat sesuatu yang lain, yaitu dibuat menjadi Pakan Ayam Anti Bau (Pak Anti Bau), Pakan Rempah-Rempah Alami Solusi Mengatasi Bau Kotoran Ayam Broiler. Para mahasiswa tersebut yaitu Pony Salimah Nurkhaffah, Listia Palupi Wisnu Aji (Pend. Matematika), Akmala Fauziyah (Pend. Teknil Sipil & Perencanaan), Amaliyah Rahayu (Pend. Biologi), Elsa Aviventi (Pend. Kimia) dengan pembimbing Dr. Heri Retnawati.

Ketua tim, Pony menjelaskan, produk Pak Abu merupakan pakan ayam broiler berbahan dasar rempah-rempah yaitu kunyit, jahe, lengkuas, dan lempuyang. Bahan-bahan tersebut dipilih karena mudah didapatkan dan telah teruji mampu menghilangkan bau kotoran ayam. dan meningkatkan bobot ayam. Target pemasaran produk Pak Abu adalah peternak ayam broiler.

Pembuatan Pak Abu yaitu mengupas kunyit, jahe, lengkuas, dan lempuyang kemudian mengiris

tipis-tipis. Kemudian dijemur selama 1-2 hari hingga kering. Setelah itu diblender secara terpisah. Selanjutnya  menggiling jagung dalam bentuk kasar. Ampas kelapa disangrai sampai kering dan berwarna kecoklatan. Kemudian  mencampur semua bahan dengan komposisi tertentu. Setelah itu memberikan air pada campuran semua bahan. Kemudian aduk hingga

merata. Dilanjutkan menggiling adonan pakan menggunakan mesin penggiling pakan lalu mengeringkan pakan dengan menggunakan oven kompor.

Proses Pemasaran Pak Abu, lanjut Pony,  dipasarkan melalui beberapa cara, di antaranya promosi pada peternak ayam broiler di berbagai daerah, situs web/internet, penyebaran brosur dan banner, kerjasama dengan toko-toko pakan ternak, dan door to door. (witono)

Label Berita: 
Share/Save

HFI BAHAS KURIKULUM DAN LEARNING OUTCOMES FISIKA/PENDIDIKAN FISIKA

$
0
0

Himpunan Fisika Indonesia (HFI) yang terdiri dari perguruan tinggi yang mempunyai jurusan/Program Studi (Prodi) Fisika dan atau Pendidikan Fisika se-Indonesia berkumpul di UNY Hotel untuk membahas kurikulum dan learning outcomes,(10-11/6). Dekan FMIPA UNY, Dr. Hartono mengharapkan pertemuan berlangsung lancar dan menghasilkan sesuatu yang berguna, saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut. “Semoga pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang berguna, sekaligus sebagai peninggalan untuk anak cucu. Ini akan menjadi hal yang monumental. UNY akan berperan serta dalam LAM Sains dan Matematika (Lamsama) ini,”sambut Dekan FMIPA.

Sementara itu, Ketua HFI, Prof. Dr. Mitra Jamal, membicarakan tentang pencapaian pembelajaran Fisika dan Pendidikan Fisika dan kurikulumnya. “Kami menginformasikan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan berkaitan dengan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM). HFI bersama-sama himpunan profesi lainnya seperti Himpunan Kimia Indonesia, dan lain-lain, sudah beberapa kali bertemu untuk pemberian LAM Sains dan Matematika. Pada pertemuan terakhir, LAM Sains dan Matematika (Lamsama) diresmikan pembentukannya tanggal 2 Juni 2016 di Jakarta.

Pembentukan Lamsama ini didukung oleh hampir semua stakeholder seperti Asosiasi MIPA LPTK Indonesia, Forum Dekan, gabungan dari himpunan profesi, asosiasi prodi dari Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, astronomi, dan lain-lain. Dijelaskan, Lamsama ada 2 jenis yaitu versi masyarakat dan versi pemerintah, dan kita sepakat untuk membentuk Lamsama pemerintah.

Bedanya ada di pembiayaan. Lamsama masyarakat dibiayai oleh masyarakat, sedangkan Lamsama pemerintah dibiayai oleh pemerintah. “Setelah itu kita akan menyusun semuanya seperti borang dan lain-lain dan direncanakan kita susun dalam waktu satu tahun. Kita akan membentuk tim inti yang nanti akan menggodok semua dokumen yang diperlukan, setelah jadi lalu dilaksanakan rapat pleno”, lanjut Mitra Jamal.(witono)

Label Berita: 
Share/Save

KUIK ADAKAN ACARA PERPISAHAN MAHASISWA DARMASISWA

$
0
0

Tak terasa sudah hampir 1 tahun mahasiswa program Darmasiswa belajar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selama 1 tahun tersebut, mahasiswa Darmasiswa yang berjumlah 18 orang tersebut telah menimba ilmu tentang budaya dan bahasa Indonesia. Setelah dirasa cukup menguasai materi yang diajarkan, mahasiswa Darmasiswa tersebut diperkenankan untuk pulang ke negara masing – masing. Mahasiswa - mahasiswa tersebut berasal dari negara – negara di Asia seperti Thailand, Jepang, dan Korea, dan ada juga yang berasal dari benua Eropa dan Amerika, seperti Polandia, Meksiko, Amerika Serikat, dan Ukraina. Untuk itu, Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY adakan acara perpisahan dengan mahasiswa Darmasiswa di Hotel Crystal Lotus, Yogyakarta.

Acara digelar bersamaan dengan buka puasa bersama seluruh staf KUIK dan bidang IV UNY. (10/6) Acara diawali dengan sambutan dari Dr.rer.nat Senam selaku Wakil Rektor bidang IV UNY yang menangani urusan internasional. Dengan bernada guyonan, beliau mengungkapkan “Kalian kenal Barack Obama? Dia hanya tinggal 2 tahun di Indonesia, dan sekarang sudah jadi Presiden Amerika Serikat. Harapannya, kalian yang tinggal 1 tahun atau ada juga yang sudah 2 tahun di Indonesia, tidak kalah dengan Barack Obama.” Dalam kesempatan tersebut, Irina dari Rusia diperkenankan untuk memberikan testimoni perihal program Darmasiswa, “Saya senang sekali bisa belajar bahasa dan budaya Indonesia di UNY, karena saya dengar teman lain yang belajar di universitas lain, lalu saya bandingkan, ternyata UNY paling bagus,” ungkapnya.

Tak hanya Irina yang terkesan dengan UNY, Murat, mahasiswa asal Turkmenistan bahkan menyampaikan keinginannya untuk mengambil program S-1 di UNY setelah selesai mengikuti program. Setelah pemberian testimonial, acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat dan kenangan – kenangan oleh Dr.rer.nat Senam dan Dr.Ing Satoto E.Nayono, M.Eng., M.Sc. Acara ditutup dengan foto bersama seluruh mahasiswa Darmasiswa dan staf KUIK. (Wulan)

Label Berita: 
Share/Save

MERAJUT RAKEPH’AE DI LERENG MERAPI

$
0
0

Warga di huntap mandiri Pagerjurang, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, yang terletak di lereng selatan gunung merapi mendapatkan pelatihan merajut dari mahasiswa FMIPA yang dilaksanakan baru-baru ini ditempat tersebut.  Nama brand untuk produk rajutan hasil karya pelatihan ini yaitu “Rakeph’ae” yang artinya Rajutan Kepuharjo Wae. Mahasiwa  yang menyelenggarakan Pelatihan Merajut Kreatif (Tirakat) tersebut yaitu Mariana Ramelan, Yudita Rasma Aminati, Dwi Kawuryani (prodi Pendidikan Matematika), Maryatul Qibtiyah (Pendidikan Biologi), Annisa Fatma Palupi (Pendidikan IPA).

Ketua tim, Mariana menjelaskan bahwa pelatihan merajut kreatif ini adalah salah satu program yang bertujuan untuk mengisi waktu luang, menambah pendapatan dan menghilangkan trauma psikologis. Pelatihan merajut dilakukan sebanyak 8 kali. “Pembentukan kelas merajut berdasarkan minat pembuatan produk. Pelatihan merajut ini melatihkan teknik dasar merajut hingga pembuatan produk dengan berbagai motif. Hasil dari pelatihan merajut yaitu peserta mampu membuat produk rajutan berupa tas, bros, syal, topi, dompet dan tempat handphone dengan berbagai motif,” terangnya.

Setiap pelatihan merajut, tim pengabdi memfasilitasi benang untuk merajut dengan berbagai jenis benang dan konsumsi pelatihan. Selain itu, tim pengabdi juga memberikan contoh motif, contoh produk rajutan, dan buku panduan. Benang-benang dan alat yang ada boleh dibawa pulang untuk melanjutkan pembuatan produk. Harapannya, lanjut Mariana, ibu-ibu peserta pelatihan dapat mengeksplor keahliannya dirumah masing-masing untuk mengisi waktu luang. Pembuatan kelompok sesuai minat produk yang ingin dibuat ini harapannya peserta pelatihan dapat bertukar ilmu yang didapat dilain waktu tanpa harus didampingi pelatih (pelatihan dengan tutor sebaya). Produk ini sudah dipasarkan melalui offline seperti pameran dan web online yaitu www.rajutankepuh.com. Selain itu juga lewat media sosial berupa web, bbm, wa, dan instagram. (witono)

Label Berita: 
Share/Save

MENGUAK MAKNA “NYEKER” ABDI DALEM KASULTANAN YOGYAKARTA

$
0
0

Abdi dalem Kraton Yogyakarta memiliki satu kebiasaan yang sama walaupun memiliki wilayah kerja masing-masing, salah satunya yaitu perilaku “nyeker” ketika menjalankan tugasnya. Nyeker merupakan istilah dalam Bahasa Jawa Ngoko yang berarti tidak memakai alas kaki. Hal ini mendorong mahasiswa UNY yaitu Fahmi Marinda dan Limas Assifa Suryaningtyas (PGSD), Reza Widha Yaka (Pendidikan Sejarah), serta Muhammad Lutfi Hendrato (Kebijakan Pendidikan) di bawah bimbingan Fathurrohman, M.Pd. (FIP UNY) untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam Program Kreatifitas  Mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguak makna di balik perilaku nyeker para abdi dalem.

Nyeker ternyata memiliki sebuah filosofi yang sangat mendalam dan mungkin tidak banyak orang tahu maknanya. K.R.T. Jatiningrat menuturkan bahwa peraturan tertulis yang ada di Kraton Yogyakarta disebut peranatan dimana salah satu peranatan yang berlaku di Kraton Yogyakarta berjudul “Lampah-lampah Pesowanan Ngabekten”. Peranatan tersebut membahas mengenai tata cara berpakaian yang harus digunakan oleh raja, permaisuri, hingga abdi dalem pada saat acara pesowanan ngabekten termasuk peraturan untuk tidak menggunakan alas kaki atau cenela (Bahasa Jawa). Hal ini menandakan bahwa nyeker merupakan peraturan yang dilaksanakan oleh raja sampai abdi dalem dalam acara tersebut.

K.R.T. Jatiningrat juga menuturkan bahwa dari pangeran sampai abdi dalem, ketika memakai peranakan (busana Karaton), tidak memakai alas kaki ketika memasuki Kraton. Dalam hal ini, nyeker di area Kraton Yogyakarta merupakan bentuk dari demokratisasi bahwa manusia itu adalah saudara dan setara. Semua manusia itu berasal dari bumi dan akan kembali ke bumi. G.B.P.H. Yudhaningrat mengatakan bahwa selain untuk menghormati tempat yang dianggap suci, nyeker juga dimaksudkan untuk menjaga kesehatan para abdi dalem karena tanah berpasir yang ada di lingkungan Keraton Yogyakarta akan menjadi terapi syaraf tersendiri bagi para abdi dalem.

R.Ay. Sri Kusmiatun selaku keturunan dari Hamengku Buwono ke VII juga menjelaskan bahwa selain itu nyeker juga dilakukan untuk menghormati tempat yang dianggap suci seperti halnya ketika di masjid ada tempatnya untuk melepas sandal disebut juga dengan batas suci. Jika dilihat untuk kesehatan  juga bertujuan untuk menjaga kesehatan para abdi dalem, tidak menggunakan alas kaki itu juga bermakna bahwa para abdi dalem itu dalam keadaan suci atau bersih dan datang dengan maksud baik ketika memasuki area Kasultanan Yogyakarta.

Abdi dalem yang bertugas di tempat lain seperti Gunung Merapi, Parangkusumo, Makam Raja Imogiri, dan Makam Raja Kotagede pun tetap melaksanakan budaya nyeker saat melaksanakan tugasnya. Mas Penewu Surakso Asihono, juru kunci Merapi yang merupakan anak dari Alm. Mbah Maridjan, menuturkan bahwa pada saat melaksanakan upacara labuhan baik di Gunung Merapi maupun Parangkusumo, abdi dalem tetap melaksanakan budaya nyeker. Padahal, medan yang ada di Gunung Merapi cukup terjal dan pasir Pantai Parangkusumo terasa panas di siang hari. Hal ini menandakan bahwa nyeker merupakan bentuk loyalitas abdi dalem terhadap Kasultanan Yogyakarta. Mereka rela tetap nyeker dalam keadaan apapun ketika menjalankan tugasnya.

Dari data yang sudah dikumpulkan dalam penelitan di atas, dapat disimpulkan bahwa nyeker selain sebagai aturan juga merupakan budaya yang sudah ada sejak zaman dulu dan masih berlangsung sampai sekarang ini. Nyeker bukan sesuatu yang asing bagi lingkungan Keraton Yogyakarta karena setiap apa yang dilakukan di Lingkungan Keraton baik bangunan atau upacara adatnya selalu memiliki makna dibaliknya. Seperti halnya nyeker yang mengingatkan bahwa sebagai manusia, kita harus ingat bahwa manusia itu menginjak bumi, berasal dari tanah, makan  dan minum pun juga  berasal dari tanah dan bersikap lemah lembut (lembah manah) terhadap sesama manusia yang lain. Selain itu, nyeker juga dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada tempat yang dianggap suci seperti Karaton Yogyakarta dan menjaga kesehatan. Nyeker juga merupakan suatu bentuk loyalitas abdi dalem terhadap Kasultanan Yogyakarta karena dilaksanakan baik dalam keadaan panas maupun hujan ketika mereka menjalankan tugasnya. (fah/ant)

Label Berita: 
Share/Save

BUPATI KULON PROGO CERAMAH DI MASJID BAITURRAHMAN UNY KAMPUS WATES

$
0
0

Bupati Kulon Progo dr. H. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) mengisi ceramah  seusai shalat Isya di masjid Baiturrahman UNY Kampus Wates (12/6).  Pada kesempatan ini beliau di dampingi oleh beberapa ajudan pemerintahan. dr. H. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) memaparkan bahwa setiap manusia adalah pemenang, bahkan sebelum dilahirkan di dunia manusia. “Kesempatan bulan Ramadhan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, untuk menjadikan kita sebagai manusia yang akan memperoleh kemenangan yaitu Ridho Allah SWT” tegas Bupati Kulon Progo dalam ceramahnya.

Pimpinan kampus UNY Wates turut hadir dalam kesempatan ini yaitu Ketua Pengelola UNY Kampus Wates Bambang Saptono, M.Si dan Wakil Pengelola Dapan M.Kes. Dalam kesempatan ini Bambang Saptono, M. Si berterimakasih kepada pengurus masjid yang sudah bekerja keras memakmurkan masjid dengan salah satunya mendatangkan orang nomor satu di Kabupaten Kulon Progo. Selain itu beliau juga bertegur sapa dengan para mahasiswa kampus Wates seusai kegiatan shalat tarawih.

Ratusan jamaah menghadiri masjid untuk melaksanakan ibadah bersama dan secara tidak langsung juga ingin bertatap muka dengan Bupati Kulon Progo. Jamaah cukup terkesan dalam mengikuti kegiatan ramadhan ini sangatlah merasa senang dan berharap dapat bertemu dengan Ramadhan tahun depan. Salah satu jamaah merasa gembira karena berkesempatan bertemu dengan Bupati dan mendapatkan ilmu yang luar biasa dari beliau. “Menjadi seorang pemenang belum tentu harus di segala bidang tapi setidaknya kita dapat memenangkan untuk mengatur hawa nafsu kita masing-masing mencegah yang mungkar dan menjalankan yang ma’ruf”  ujar Fathoni salah satu mahasiswa PPG SM3T UNY. (Sidiq Pramudito, S.Pd)

Label Berita: 
Share/Save

BONGGOL PISANG PUPUK JIWA WIRAUSAHA DI DAERAH 3-T

$
0
0

Di era pasar bebas seperti ini, pemerintah begitu gencar untuk memupuk jiwa wirausaha dikalangan anak muda. Dengan munculnya wirausahawan muda diharapkan mampu menyerap lapangan kerja sekaligus mengurangi jumlah pengangguran. Namun demikian, melahirkan wirausaha bukanlah suatu hal yang mudah. Perlu adanya pengenalan entrepreneur sejak dini sehingga anak-anak muda menjadi tahu dan tertarik untuk menjadi seorang wirausaha. Sekolah menjadi salah satu tempat yang strategis untuk menanamkan jiwa wirausaha sejak dini.

Pentingnya pengenalan jiwa wirausaha juga disadari betul oleh Syaifullah,S.Pd.,Gr., salah satu Guru Garis Depan (GGD) penempatan SMP Negeri 4 Terangun Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh. Lelaki Alumni PPG SM-3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar  dan Tertinggal) Pendidikan IPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini berusaha menanamkan jiwa entrepreneur kepada murid-muridnya dengan cara pemanfaatan bahan makanan yang awalnya dipandang tidak memiliki nilai jual yang coba diolah sehingga mampu memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pria kelahiran Mojokerto 21 September 1988 itu mencoba mengenalkan pemanfaatan bonggol pisang untuk diolah menjadi dodol. Pemilihan bonggol pisang bukanlah tanpa alasan. Berawal dari fakta tingginya serat yang dimiliki bonggol pisang hasil penelitiannya ketika masih berstatus mahasiswa coba ditularkan kepada siswa-siswinya ketika mengajarkan materi bioteknologi. “Bonggol pisang disini hanya dibiarkan busuk dan dijadikan makanan ternak saja. Masyarakat tidak tahu kalau bonggol pisang itu bisa diolah menjadi makanan yang memiliki nilai jual.” kata Syaifullah.

Tahapan pembuatan dodol dari bonggol pisang adalah siswa diajarkan cara memilih jenis bonggol pisang yang cocok untuk diolah menjadi dodol. “Salah satu jenis bonggol pisang yang dapat diolah dan banyak dijumpai di Gayo Lues adalah jenis pisang raja” kata Syaifullah. Tahap selanjutnya adalah membersihkan bonggol pisang dari getahnya dengan cara direndam dalam air selama semalam, kemudian diparut dan dicuci kembali untuk memastikan getahnya bersih. Bonggol pisang yang telah diparut kemudian dimasak dengan tambahan bahan berupa santan, tepung ketan, gula pasir, garam dan daun pandan. Bahan-bahan tersebut diaduk sampai adonan mengental. Dodol yang sudah mengental lantas didinginkan dan dikemas dengan daun pisang.

Para siswa terlihat sangat antusias dalam mempraktikkan tahapan demi tahapan pembuatan dodol bonggol pisang. “Walaupun proses memasaknya lama. Ternyata ketika sudah matang. Dodol dari bonggol pisang rasanya enak sekali” ujar Jainudin, salah satu siswa kelas IX. Syaifullah berharap setelah diberikan pengetahuan tentang mengolahan dodol dari bonggol pisang para siswa mampu memiliki keahlian untuk mengolah bonggol pisang dan juga memancing kreatifias siswa untuk membuat olahan yang bernilai ekonomis tinggi dengan bahan alami yang ada di lingkungan sekitar. Kepala SMP Negeri 4 Terangun Abu Bakar,S.Pd sangat mengapresiasi kegiatan penanaman jiwa entrepreneur bagi siswa. “Awalnya saya tidak menyangka kalau bonggol pisang bisa diolah menjadi dodol. Setelah dicoba, ternyata rasanya enak sekali. Pihak sekolah sangat mendukung kegiatan positif seperti ini. Kegiatan ini bisa menjadi bekal siswa untuk menjadi entrepreneur jika kelak sudah menyelesaikan sekolah” pungkas Abu Bakar,S.Pd. (syaifulloh)

 

Label Berita: 
Share/Save

Drs. Drajat Pramiadi, M.Si. Tutup Usia

$
0
0

FMIPA UNY kehilangan salah satu putra terbaiknya yaitu Drs. Drajat Pramiadi, M.Si., dosen Jurusan Pendidikan Biologi yang meninggal pada Kamis, 16/6 pukul 15.00 WIB di Rumah Sakit JIH Yogyakarta. Jenazah akan dikebumikan pada hari ini Jumat 17/6 dari rumah duka di Kasuran Margodadi Sayegan Sleman pukul 14.00 WIB.

Drajat Pramiadi telah mengabdikan diri mengajar di UNY selama 30 tahun 5 bulan. Bidang keahlian beliau adalah bidang Biokimia.

Dosen kelahiran Bandung, 26 Oktober 1960 ini semasa hidupnya telah melakukan banyak penelitian diantaranya Pemanfaatan Probiotik Bakteri Asam Laktat Lactobacilluscasei untuk Menekan Bakteri Patogen Enterobacter sakazakii Yang ada Didalam Susu Yang Beredar di Pasaran, Isolasi dan Uji Aktivitas Enzim Lipase Termostabil dari Bakteri Termofilik Pasca Erupsi Merapi, dll.

Untuk pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan diantaranya Budidaya Jamur Tiram (Pleuretus.sp) Sebagai Alternatif Usaha bagi Masyarakat Korban Erupsi Merapi di Dusun Pandan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman. Kegiatan lainnya yaitu memberikan materi pelatihan pada Manajemen dan Pengelolaan Laboratorium Sains untuk Kepala Laboratorium sains SMP/MTs, dll.

Penghargaan yang pernah diperoleh suami dari Etik Suharyanti ini yaitu Satyalancana Karya Satya 10 tahun dan 20 tahun. (witono)

 

Label Berita: 
Share/Save

GLASIR KERAMIK DARI LIMBAH CAIR

$
0
0

Limbah cair electroplating merupakan permasalahan yang dihadapi dari industri kerajinan perak Kotagede, Yogyakarta. Limbah ini mengandung logam berat yang dapat membahayakan kesehatan. Pengolahan limbah yang sudah ada sifatnya hanya memindahkan logam tanpa adanya pengolahan atau pemanfaatan lebih lanjut.

Melihat hal tersebut, mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY yang terdiri dari Ferdinand Dos Santos, Putranto Setyawan, Nanda Reni Fera Ramadhan, Ulliyah Sumanjaya, Vita Fatmadewi, dengan pembimbing Siti Marwati, M.Si., melakukan inovasi dengan memanfaatkan limbah cair electroplating yang diendapkan dengan proses elektrokoagulasi dan digunakan sebagai bahan baku pengglasiran keramik.

Ferdinand menjelaskan, penelitian ini menggunakan proses elektrokoagulasi dimana ion-ion logam berat dalam limbah cair electroplating akan membentuk flok yang kemudian akan terendapkan. Endapan ini kemudian dipisahkan dan digunakan sebagai bahan baku pengglasiran keramik. 

“Penelitian dilaksanakan dengan  pengambilan sampel. Kemudian sampel diuji kadar awal  logam yang terdapat dalam limbah. Setelah itu dilakukan proses elektrokoagulasi dengan variasi variable beda potensial,  elektroda, dan waktu. Endapan akan terbentuk dan larutan (sampel) akan diuji lagi untuk menentukan kadar akhir ion Timbal (Pb2+), kromium (III) (Cr3+), Cadmium  Cd2+, Seng (Zn2+), Tembaga (Cu2+) sehingga dengan variasi-variabel didapatkan elektroda, dan waktu yang dapat mengendapkan ion Pb2+, Cr3+, Cd2+, Zn2+, Cu2+secara optimum dengan melihat selisih kadar awal dan akhir”, lanjutnya.

Kemudian endapan ini dipisahkan dan dicampur dengan bahan pengglasiran lain (Alumina, Silika, Flux) selanjutnya proses pengglasiran keramik dengan variasi suhu dilakukan. Keramik diuji secara visual terkait warna dan tekstur yang terbentuk . (witono)

Label Berita: 
Share/Save

PUPUK BERBAHAN DASAR CANGKANG UDANG DAN KULIT TEBU

$
0
0

Limbah ampas tebu dan limbah cangkang  udang yang ada di sekitar kita sudah dimanfaatkan orang supaya mempunyai manfaat lainnya. Ampas tebu yang dihasilkan suatu pabrik sudah ada yang dimanfaatkan antara lain untuk pembuatan pulp dalam industri kertas, campuran dalam pembuatan paving block, serta pembuatan tisu.

Kedua limbah tersebut dikembangkan untuk pembuatan NANO-Chitosan Silica Slow Release Fertilizers (SRFs): Aplikasi Pupuk Nanoteknologi SRFs Berbahan Dasar Cangkang Udang dan Kulit Tebu. Mereka adalah Dinar Indah Lufita Sari, Muhammad Wahyu Arif, Ferdinand Dos Santos dari prodi Kimia, Afrizal Lathiful Fadli (Fisika) dan Absari Hanifah (Biologi).

Dinar menerangkan, maraknya penggunaan pupuk kimia semakin memperparah kondisi lahan pertanian karena penggunaan pupuk kimia secara terus menerus akan merusak kondisi tanah akibat unsur hara yang tidak seimbang.

Dijelaskan, akhir-akhir ini telah dikembangkan riset mengenai penerapan pupuk SRFs yang merupakan pupuk lepas lambat dengan mekanisme pelepasan unsur hara secara berkala mengikuti pola penyerapan unsur hara dengan sintesis mikronutrisi sepertitembaga(Cu), besi(Fe), seng (Zn) dan beberapa mikronutrisi lainnya.

Solusi yang kami tawarkan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan pupuk adalah melalui pupuk nanopartikel SRFs dengan bahan dasar silika (Si) yang  diperoleh dari limbah kulit tebu dan kitosan dari limbah cangkang udang”, lanjutnya.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui proses pembuatan, karakterisasi hasil, serta efektivitas pupuk nanopartikel SRFs dengan bahan dasar silika dan kitosan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menaikan nilai ekonomis limbah cangkang udang dan kulit tebu dan menjadi alternatif pupuk ramah lingkungan sehingga dapat mengatasi permasalahan yang ditimbulkan dari penggunaan pupuk kimia yang tidak ramah lingkungan dan pupuk organik yang rendah unsur hara. Bahan yang digunakan diantaranya  cangkang udang,  kulit tebu,  zeolit alam,  aquades, alkohol,  alkoksida,  tanaman kacang tanah.

Dijelaskan, penelitian dilakukan diawali dengan menyiapkan alat dan bahan dalam proses pembuatan pupuk. Setelah itu dilakukan Pre-treatment yang merupakan tahap awal yang sangat menentukan kualitas produk SRFs yang akan disintesis. Yang termasuk dalam tahapan ini antara lain pemurnian (purifification) dan pengecilan ukuran (sizereduction). Proses pemurnian sederhana dilakukan untuk memisahkan komponen impurities yang tidak dikehendaki keberadaannya karena dapat menurunkan sifat-sifat spesifik silika, kitosan, dan zeolit. Impurities fisis dapat dipisahkan dengan cara filter atau penyaringan dan leaching dari butiran batu lain, plastik, logam daun dan sebagainya.

Bahan baku zeolit yang masih berupa bongkahan batu dapat diperhalus dengan menggunakan hammermill sehingga diperoleh bubuk zeolit yang mana luasan pori menjadi lebih banyak.

Selanjutnya adalah proses formulasi nanosilika, nanokitosan dan aktivasi zeolit, granulasi, drying, dilanjutkan dengan uji efektivitas pupuk SRFs terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman kacang tanah.

“Tahap terakhir dari penelitian adalah uji efektivitas pupuk SRFs terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman kacang tanah. Uji efektivitas ini dilihat dari tingkat kecepatan pertumbuhan, kesuburan tanaman (kondisi batang dan daun, warna batang dan daun), hasil panen, dan jumlah unsur hara yang terbuang dalam saluran irigasi”, sambungnya. (witono)

Label Berita: 
Share/Save

BONEKA CANTIK DARI LIMBAH PLASTIK

$
0
0

Plastik merupakan bahan yang paling sering digunakan oleh masyarakat. Baik masyarakat desa maupun kota, saat ini sudah sangat ketergantungan dalam menggunakan plastik, salah satunya adalah plastik sebagai pembawa belanjaan. Di samping kelebihan plastik yang memiliki sifat ringan, kuat dan mudah digunakan, plastik memiliki kelemahan, yaitu berupa limbah plastik yang sudah tidak terpakai. Banyaknya jumlah limbah plastik menyebabkan pencemaran lingkungan, di mana penguraian plastik membutuhkan waktu 200-400 atau bahkan 1000 tahun lamanya. Permasalahan tersebut akhirnya mendorong lima mahasiswa UNY berinovasi memanfaatkan limbah plastik melalui boneka wisuda.

Mereka adalah Luthfi Nurlaily, Kartika Bunga Nadhya Noor, Nur Siva Fauziah, Adetia Ratih Pratiwi, keempatnya dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE), dan Annisa Nida Harsellenta dari Prodi Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).

Luthfi mengatakan bahwa belum semua limbah plastik termanfaatkan dengan baik. “Ada tiga solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah, yaitu 3R (reduce, reuse, dan recycle). Namun, berbagai usaha untuk mengurangi limbah plastik ini belum begitu efektif. Karena beberapa limbah plastik memang termanfaatkan, tetapi lainnya belum yaitu tetap menjadi limbah dan memiliki nilai jual yang rendah,” katanya.

“Sebagai mahasiswa, kami melihat saat ini banyak bingkisan-bingkisan ujian skripsi dan wisuda berupa boneka-boneka wisuda. Kami pikir pemanfaatan limbah plastik memiliki peluang di sini, sehingga tercetuslah Bondastik (boneka wisuda dakron plastik), boneka wisuda dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan substitusi dakron pada umumnya,” paparnya.

Adetia menambahkan, cara memproduksi Bondastik tidak jauh berbeda dengan boneka-boneka lainnya. “Hanya saja bahan dakron tidak banyak digunakan karena diganti dengan limbah plastik. Limbah plastik sebelum digunakan, dicuci terlebih dahulu hingga bersih, lalu dikeringkan dan kemudian dipotong atau dicacah kecil-kecil. Sedangkan proses pembuatan boneka, sama dengan boneka-boneka lainnya, yaitu pemotongan pola, pembordiran bagian-bagian boneka, penjahitan tubuh boneka dan baju, serta yang terakhir adalah pengisian boneka dengan dakron dan limbah plastik yang sudah dicacah-cacah,” urai Adetia.

Kelima mahasiswa peraih dana hibah Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan 2016 ini berharap agar dapat mengembangkan boneka-boneka dakron plastik lainnya. (luthfi/fadhli)

Label Berita: 
Share/Save

TURUNKAN KOLESTEROL DENGAN YOGHURT TEMPE

$
0
0

Masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti gorengan sehingga terjadi penumpukan lemak yang cenderung pada meningginya kolesterol. Masyarakat masih terpola untuk mengonsumsi karbohidrat yang lebih banyak daripada serat dan sumber protein lainnya. Dibuktikan dengan komposisi konsumsi karbohidrat di Indonesia masih sekitar 70 – 80% dari total kalori harian yang seharusnya 45 – 60% dari total kalori harian. Dalam metabolisme tubuh, karbohidrat yang berlebihan akan diubah menjadi lemak. Lemak-lemak inilah yang tertimbun di dalam sel tubuh dan bila melebihi batas tertentu akan mengakibatkan penyakit seperti jantung koroner, obesitas, diabetes mellitus, dan hipertensi. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya mengonsumsi makanan kolesterol tinggi juga mempengaruhi jumlah kasus hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi  yang terjadi.

Tempe merupakan salah satu bahan pangan di Indonesia yang melimpah, murah dan bergizi. Sedangkan yoghurt merupakan produk susu fermentasi yang diperoleh dari fermentasi susu dengan menggunakan bakteri lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophillus atau bakteri asam laktat yang sesuai, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan tambahan pangan yang diizinkan.

Tempe sebagai bahan dasar pembuatan yoghurt menyumbang serat, dimana dalam yoghurt berbahan asli dari susu sapi tidak mengandung serat. Upaya pergantian susu sapi dengan susu tempe ini, paling tidak sudah menambah adanya kandungan serat dalam yoghurt, yang dapat memberi manfaat lebih daripada yoghurt asli. Inilah yang dirintis mahasiswa UNY yaitu Aida Lulu Arifah Shalihah, Reka Audina dan Ade Bagus Fadillah, ketiganya dari Prodi Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik (FT) serta Sonia Latifah dan Wulansari, keduanya dari Prodi Biologi Fakultas MIPA. Mereka membuat yoghurt tempe yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol.

Menurut Aida Lulu Arifah Shalihah, beberapa manfaat yoghurt bagi kesehatan antara lain dapat membuat pencernaan lebih sehat, mampu mengatasi diare, dapat mencegah resiko terserang darah tinggi, mampu mencegah osteoporosis karena memiliki kandungan vitamin D dan kalsium, dan mengandung berbagai zat yang bergizi yang sangat berguna untuk mencegah kanker. “Selain itu konsumsi susu fermentasi atau yoghurt terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh” ujar Aida. Reka Audina menambahkan bahwa tempe bermanfaat sebagai sumber protein. Pada 100 gram tempe mengandung sekitar 20,8 gram protein dan kandungan serat 1,4 gram yang dapat membantu menurunkan kolesterol. “Dalam hal ini, belum banyak masyarakat yang telah mengetahui dan merasakan manfaat dari yoghurt tempe” kata Reka “Oleh karena itu, perlu ditingkatkan dan dikembangkan product knowledge yoghurt tempe di masyarakat”.

Wulansari menjelaskan cara membuatnya. “Bahan yang diperlukan adalah tempe kedelai, susu skim, susu UHT, gula pasir, air dan starter yoghurt streptococcus thermophilus dan lactobacillus bulgaricus” katanya. Alat yang diperlukan adalah blender, saringan, panci perebus, termometer, kompor, inkubator dan cup yoghurt. Dalam pembuatan yoghurt tempe membutuhkan waktu untuk proses fermentasi yakni sekitar 8 jam dengan suhu 43 derajat celcius dalam inkubator. Cara membuatnya tempe direbus dalam air mendidih kemudian diblender dan disaring. Ini menghasilkan ekstrak tempe dan ampasnya. Ekstrak tempe kemudian dicampur dengan 10% gula dan 5% susu skim serta susu UHT lalu dipasteurisasi dan didinginkan. Lalu dicampur dengan streptococcus thermophilus dan lactobacillus bulgaricus dengan perbandingan 1 : 1, dan diinkubasi selama 8 jam dengan suhu 43 derajat celcius. Yoghurt tempe telah siap dikonsumsi. Karya ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan tahun 2016. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

HIMA PGSD WATES PEDULI BENCANA ALAM

$
0
0

Hujan deras selama sehari penuh menyebabkan beberapa bencana alam di beberapa daerah, diantaranya Purworejo. Tanah longsor dan banjir bandang terjadi di beberapa titik dengan kerugian baik jiwa maupun materi. Prihatin akan hal itu menggugah mahasiswa PGSD Kampus Wates untuk melaksanakan aksi peduli bencana alam di Purworejo.

Diawali dengan melakukan pengumpulan sumbangan baik berupa uang maupun barang melalui media sosial, hasilnya disalurkan kepada korban di Purworejo pada Selasa, 21 Juni 2016. Rombongan mahasiswa berangkat dari Wates menggunakan satu mobil dan beberapa motor menuju Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo untuk mencari info lokasi yang membutuhkan bantuan. Diinformasikan untuk menuju desa Jelok, Kaligesing, Purworejo yang merupakan salah satu desa yang terkena tanah longsor dengan membawa bantuan sembako, air mineral, pakaian layak pakai, dll. Rombongan menuju lokasi sekitar 20 menit dari BPBD dengan kondisi yang cukup ekstrim  karena jalan yang berkelok serta licin. Sampai di lokasi  bantuan disalurkan melalui posko yang tak jauh dari lokasi tanah longsor.

Di lokasi longsor rombongan bertemu dengan beberapa warga yang menjadi korban. Menurut salah satu warga yang selamat, Pak Koran, kejadian diawali dengan hujan deras pukul tiga sore hingga malam hari. Sekitar pukul tujuh malam terjadi banjir di salah satu sungai, saat itu warga mulai kebingungan disusul dengan tanah longsor secara mendadak sekitar pukul delapan malam membuat warga semakin bingung. Bencana tersebut menelan korban dan menyebabkan kerugian besar dengan rusaknya rumah-rumah warga. (esti rahayu)

Label Berita: 
Share/Save

ENSIKLOPEDIA POP-UP NUSANTARA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

$
0
0

Saat ini, Kurikulum 2013 (K13) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diberlakukan di sekolah-sekolah. Kedua kurikulum tersebut menuntut proses pembelajaran yang berkualitas, terutama dalam penggunaan media pembelajaran. Oleh karena itu, sekelompok mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNY menjawab tantangan peningkatan kualitas dengan melaksanakan Program Krativitas Mahasiswa Penelitian dengan judul Pengembangan Media Si-Kbayan pada Tema Indahnya Kebersamaan untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

Tim PKM yang diusung oleh Limas Assifa Suryaningtyas (PGSD), Maulida Fitriyani (PGSD), Riswan Hafidh Fajri Romadhona (TP), dan Darul Hamim (PGSD)  mendapatkan dana hibah dari KEMRISTEKDIKTI.

Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini dibuat sedemikian rupa dengan memperhatikan karakteristik siswa kelas V SD. Ensiklopedia budaya Nusantara berupa media dalam bentuk ensiklopedia ini dibuat berseri sesuai dengan propinsi-propinsi di Indonesia dan dikelompokkan kedalam seri pulau-pulau besar dan gugusan pulau-pulau kecil yang dilengkapi dengan kebudayaan berupa rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, tarian daerah, dan permainan tradisional.

“Media ini disajikan secara pop-up atau sajian yang memiliki unsur tiga dimensi yang diperoleh dari bentuk-bentuk yang dilipat dan sebagainya serta dapat bergerak. Pop-up di sini akan terlihat saat anak membuka buku seri agar pesan dan pengetahuan dapat tersampaikan dengan lebih menarik bagi peserta didik, khususnya bagi siswa kelas IV SD sehingga siswa dapat memahami dan menjaga artefak kebudayaan Indonesia pada umumnya dan menguasai tema Indahnya Kebersamaan pada khususnya”, ujar Limas.

Penelitian ini memnungkinkan juga menjangkau mata pelajaran lain seperti Seni Budaya  dan Keterampilan dan Pengembangan Diri (SBdP). Fokus pengembangan media dapat mengenai jenis-jenis alat musik, matematika tentang jenis-jenis sudut, dan IPA tentang bagian dan fungsi telinga. Penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan penalaran dibawah naungan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Tim peneliti wajib melakukan laporan yang selanjutnya akan mendapat penilaian dari tim BELMAWA DIKTI. (Limas)

 

 

Label Berita: 
Share/Save

MEA DAN TANTANGAN BAGI UMKM DI INDONESIA

$
0
0

UMKM menjadi salah satu pemeran penting dalam perekonomian di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009 menunjukkan bahwa UMKM berkontribusi sebesar 56,92% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau setara dengan Rp 1.213,25 triliun. UMKM di Indonesia umumnya tidak memiliki informasi keuangan yang transparan dan terorganisir, sehingga pemberi kredit kesulitan dalam memperoleh informasi atas kondisi keuangan dan usaha. Dengan dibukanya keran Masyarakat Ekonomi ASEAN, UMKM di kawasan Asia Tenggara pada umumnya dan Indonesia pada khususnya menghadapi ujian tersendiri.

Demikian dipaparkan Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Farraz dalam Orasi Ilmiahnya yang berjudul “Masyarakat Ekonomi ASEAN: Peluang atau Ancaman bagi UMKM?” pada upacara Dies Natalis ke-5 Fakultas Ekonomi (FE) UNY di Auditorium FE UNY, Rabu (22/6) lalu. Upacara Lustrum Pertama ini dihadiri lebih dari 150 hadirin yang terdiri dari dosen, karyawan, perwakilan mahasiswa, serta para tamu undangan yang terdiri dari purna karya dan sekolah-sekolah mitra. Selain itu, senat, Rektor beserta jajarannya dan dekan-dekan di seluruh fakultas juga menghadiri upacara tersebut. Acara ini menjadi puncak berbagai acara dalam menyambut Dies Natalis FE UNY yang jatuh setiap 22 Juni.

Nahiyah yang juga Guru Besar UNY di bidang Manajemen SDM ini melanjutkan, bahwa FE UNY telah berkontribusi dalam membantu UMKM berkembang di era MEA. Selain meraih dana penelitian dan pengabdian masyarakat, para dosen FE UNY juga berpartisipasi langsung melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNY melalui Pusat Studi Pengembangan Kewirausahaan dan Pendampingan UMKM. Acara Gelar Produk Hasil Penelitian, PPM, dan Inovasi rutin digelar di UNY dalam memfasilitasi UMKM di DIY berkembang.

Namun, lanjutnya, upaya yang sudah dilakukan selama ini harus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Ada lima poin strategis yang bisa menjadi pedoman. Pertama, peningkatan produktivitas, pemanfaatan teknologi dan inovasi. Kedua, peningkatan akses pembiayaan. Ketiga, peningkatan akses pasar dan proses memasuki pasar internasional. Keempat, perbaikan proses penyusunan kebijakan dan peraturan yang lebih kondusif. Kelima, pengembangan kewirausahaan dan peningkatan kapasitas SDM (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 2016).

Dalam sambutannya, Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab menjelaskan bahwa MEA menjadi salah satu bagian globalisasi. Banyak kekhawatiran yang pada ujungnya memunculkan gerakan-gerakan kontra. “Jangan sampai terjebak hanya pada isu-isu ekonomi. Yang jauh lebih penting adalah nilai-nilai kemanusiaan, humaniora, dan aspek-aspek lain terkait human being. Berbagai perguruan tinggi kini mulai mengajarkan mahasiswanya tentang budaya-budaya negara lain, sehingga mereka memandang bangsa lain sebagai manusia yang utuh, bukan sekedar makhluk ekonomi,” urainya. (fadhli)

Label Berita: 
Share/Save
Viewing all 1006 articles
Browse latest View live